Thursday, October 8, 2009

Distraction & Clear Direction

“If there is some child who persistently annoys the others, the most practical thing to do is to interrupt him…Often a question will serve, such as ‘How are you, Johnny? Come with me, I have something for you to do.’" Dr. Maria Montessori from Absorbent Mind

Applying distraction is a matter of getting a child’s attention through some type of interruption. Quite often, you can do this by holding an object that the child is mishandling in some misbehavior scenario. When the child looks up, you then let go of the object and complete the interaction by using a clear direction phrase; e.g., “Come over here. Let me show you something.”

Kebiasaannya, kita menggunakan pendekatan yang banyak mempengaruhi perwatakan anak-anak jika berhadapan dengan salahlaku mereka.  Katakan si anak menghadapi tekanan atau terlibat dalam pergaduhan dangan rakannya (atau adiknya di rumah).  Kebiasaannya, kita akan memarahi salah seorang dari mereka, merampas barang yang digaduhkan atau menyuruh mereka berhenti dari bergaduh.  Teknik lain yang dirasakan lebih (dianggap) 'hikmah' ialah dengan memujuk salah seorang untuk 'mengalah' dengan menjanjikan pelbagai imbuhan sebagai ganti.  Kaedah-kaedah ini memberi kesan jangka panjang yang negatif kepada diri si anak.  Jika dimarah, mereka akan 'rebel' (memberontak), jika dijanjikan maka mereka akan mengharap.


Kaedah yang harus digunakan ialah 'distraction' (mengalih pandang) - dengan mengalih pandangan si anak kepada perkara lain sebagai penyebab untuk si anak beredar dari situasi 'power struggle' (pergelutan kuasa) samada dengan sesuatu kehendak atau rakan-rakannya.  Selepas menggunakan teknik distraction in, kebiasaannya kita akan ikuti dengan menggunakan frasa-frasa yang lebih selamat menggunakan teknik "Clear Direction" (Arahan Jelas) seperti..."mari sini, saya tunjukkan...", atau "ikut saya, ada sesuatu yang menarik untuk awak lihat".


Teknik distraction juga sesuai digunakan ke atas anak-anak yang dalam lamunan fantasi.  Pada keadaan ini, kita mendapatkan perhatian si anak dengan mendakapnya sambil memberi arahan jelas ketelinganya agar dia sedar dari lamunan.  Kurangkan dakapan sebaik saja si anak mula memberi perhatian ke atas arahan kita.  Sebagaimana teknik-teknik lain, kita harus menjaga protokol 'paling kurang pengaruh orang dewasa' di dalam mengukir peribadi fitrah mereka.

No comments:

Post a Comment