Saturday, October 10, 2009

Normalization


"Normalization" is a Montessori term that describes the process that takes place in classrooms (around the world), in which young children, who typically have a short attention span, learn to focus their intelligence, concentrate their energies for long periods of time, and take tremendous satisfaction from their work.

"Normalization" adalah istilah yang digunakan bagi menerangkan proses yang berlaku di dalam kelas (atau di rumah) di mana anak-anak, yang kebiasaannya mengalami masalah penumpuan yang pendek, masih baru belajar cara-cara memberi fokus menggunakan akal dan selalunya menunjukkan kepuasaan mendalam kepada kerja-kerja yang mereka siapkan.  Maka pada ketika inilah tugas guru dan ibubapa perlu menyerlah bagi memastikan si anak akan menyukai apa yang dilakukannya.  Seterusnya, si anak akan suka kepada peraturan (yang mudah), belajar memberi konsentrasi yang lebih mendalam; bekerja bersendirian tanpa gangguan; mudah mendengar arahan; bebas dan mampu memulakan sesuatu tanpa perlu suruhan; mampu memilih sekiranya berhadapan dengan pilihan dan gembira dengan hidupnya.  Itulah ciri-ciri 'Normalization" yang ingin kita lahirkan pada diri si anak...

In his book, Maria Montessori: Her Life and Work, E.M. Standing described the following characteristics of normalization in the child between the age of three and six:
  • A love of order
  • A love of work
  • Profound spontaneous concentration
  • Attachment to reality
  • Love of silence and of working alone
  • Sublimation of the possessive instinct
  • Obedience
  • Independence and initiative
  • Spontaneous self-discipline
  • Joy; and
  • The power to act from real choice and not just from idle curiosity.

No comments:

Post a Comment